Kalau boleh jujur, saya dulu bukan penggemar Python. Waktu awal belajar web development, saya sempat tersesat di tumpukan JavaScript, PHP, dan bahkan sempat coba-coba Ruby on Rails. Tapi semuanya terasa “berantakan” buat saya—terutama ketika harus bikin backend yang besar dan kompleks. Sampai suatu hari, saya disarankan teman untuk cobaDjango.Katanya: “Coba deh, kalau kamu suka kejelasan, struktur, dan kecepatan development, Django itu surganya.” Saya sempat skeptis. Tapi setelah saya coba bikin satu mini-project dengan Dja ngo, saya langsung ngerti kenapa banyak orang jatuh cinta.Buat saya, D
...
继续阅读
(30)